Pasangan dan Teritori Tyto alba

01 Mei 2008

 

Pada Burung Hantu, seperti kebanyakan burung lain, periode saat bersarang dan membesarkan anak adalah bagian paling penting dalam siklus tahunan. Ini adalah masa meneruskan genetik dari generasi ke generasi. Pada banyak Burung Hantu, khususnya didaerah temperata dan subartik, pembiakan berlangsung selama musim semi. Namun, semuanya mengasuh anak sampai bisa terbang, tak terkecuali meski pada saat mangsa dalam kondisi berlimpah.

Secara umum Burung Hantu bersifat monogami, dapat dikatakan bahwa pasangan terdiri dari satu jantan dan betina, tak ada salah satu diantaranya terlibat dengan burung lain. Hal ini berbeda dengan beberapa jenis burung passerine yang lain, dimana seekor jantan dapat kawin dengan lebih dari satu betina, dan mengambil bagian tanggung jawab untuk mengasuh beberapa anak. Sebaliknya secara umum jarang terjadi satu betina kawin dengan beberapa jantan. Beberapa jenis Burung Hantu ikatan pasangan berakhir setelah musim kawin, khususnya pada jenis yang migran atau dispersif. Pada jenis penetap, pasangan tetap bersama sepanjang hari. Pasangan Burung Hantu Tawny setia satu sama lain sepanjang hidupnya.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa Tyto alba dapat bersifat poligami. Dijumpai seekor jantan dapat memiliki lebih dari satu pasangan, dengan jarak antar sarang kurang dari 100 meter.

Burung Hantu umumnya bersifat teritorial, suatu kenyataan yang nampak pada saat musim berbiak. Mereka dengan sekuat tenaga mempertahankan sarang dan teritori makan yang sangat jelas, dari individu lain atau jenis burung lain, yang menjadi pesaing untuk sumberdaya yang sama. Jika burung bersifat menyebar, sifat teritorial berakhir sampai musim berbiak.
Pada Tyto alba, sifat teritorialnya kurang begitu kuat. Apabila jumlah makanan berlimpah, maka dapat dijumpai adanya koloni sarang pada area yang sama.

Burung penetap sepanjang tahun, seperti Burung Hantu Tawny dan Burung Hantu Elang, akan mempertahankan teritorialnya sepanjang tahun. Usaha mereka ini untuk mempertahankan keberadaan anak dari tahun lalu. Bila ada penyusup akan diserang secara ganas. Jenis burung yang lebih kecil (kompetitor untuk makanan dan tempat bersarang) juga akan diserang. Sebagai contoh Burung Hantu Tawny akan segera membunuh Burung Hantu Telinga Panjang jika berada didalam teritorialnya. Kondisi ini merupakan fakta bahwa dua spesies tidak bisa memiliki overlaping distribusi. Jenis diurnal kadangkala menunjukkan teritorial mereka dalam bentuk visual. Misal, Burung Hantu Telinga Pendek, terbang melayang dan mengepakkan sayap untuk menunjukkan kehadiran mereka kepada burung lain, baik terhadap calon pasangan ataupun penyusup. Suara jenis penetap seringkali merupakan gabungan pasangan tetap daripada individual

0 komentar: