Saat Burung Hantu menetas, belum memiliki bulu terbang, tapi ditutupi oleh bulu bawah yang menjaganya tetap hangat. Bulu ini secara bertahap digantikan oleh bulu dewasa seiring pertumbuhannya. Bulu burung muda mirip dengan dewasa, tapi lebih pucat dan kadang dengan pola yang berbeda.
Penampakan warna burung dewasa berasal dari bulu dewasa. Selama daur hidup normal, bulu-bulu ini mengalami kerusakan akibat goresan, patah dan belitan.
Seperti burung lain, Burung Hantu secara teratur mengganti bulu-bulunya, yang disebut dengan moulting, Hal ini biasanya berlangsung setahun sekali, dimulai setelah induk selesai membesarkan anak sampai mampu terbang dan menjaga diri sendiri.
Prosesnya dapat mencapai 3 bulan, selama itu bulu-bulunya akan rontok dan tumbuh keseluruh tubuh kembali dengan pola standard. Untuk meminimalkan pengaruh molting pada kemampuan terbang dan menangkap mangsa, pola molting ini hanya memungkinkan beberapa bulu primer dan sekunder yang rontok dalam satu waktu.
Dengan perkecualian untuk Tyto alba, molting bulu sayap dimulai dari bagian dalam keluar. Pada Tyto alba bulu digantikan dari bagian tengah menuju luar sayap (dua arah). Bulu ekor juga rontok beberapa kali, kecuali pada beberapa jenis Tyto kecil, yang kehilangan bulu ekor sekaligus.
Saat burung molting, bulu baru akan tumbuh menggantikan yang rontok. Bulu baru tumbuh dari kulit, yang terikat kuat dengan jaringan tipis. Ini disebut dengan peniti bulu. Peniti ini segera membelah, memungkinkan bulu baru untuk tidak tergulung dan tumbuh dengan ukuran sempurna.
19 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Om kalo barn owl ganti fase dari bc ke juve moulting ga ya ?
Masukkan komentar Anda...artikelnya bagus.. tambahin gambar untuk sistem pencernaan.. salam
Posting Komentar